Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL)
Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL)
Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) adalah suatu pembelajaran yang didesain untuk persoalan yang kompleks yang mana siswa melakukan investigasi untuk memahaminya, menekankan pembelajaran dengan aktivitas yang lama, tugas yang diberikan pada siswa bersifat multidisiplin, berorientasi pada produk (artifak) (Susriyati,2010). Menurut Mahanal (2009) pembelajaran PjBL secara umum memiliki pedoman langkah: Planning (perencanaan), Creating (mencipta
atau implementasi), dan Processing (pengolahan). Model PjBL dapat menjadi pilihan yang tepat diantara model
pembelajaran lain dalam Kurikulum 2013, karena
model pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa melalui pemecahan masalah secara bersama (collaboration).
Peranan guru lebih banyak menetapkan diri
sebagi pembimbing atau pemimpin belajar
dan fasilitator belajar. Dengan
demikian, siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru.
Pembelajaran PjBL akan lebih optimal diterapkan di kelas dengan siswa
yang mempunyai prestasi belajar tinggi.
Hal ini didasarkan pada penelitian (Bas, 2012) yang menunjukkan siswa yang mempunyai multiple intelligences lebih sukses mendukung model PJBL dan mempunyai motivasi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dididik dengan metode ceramah biasa.
Menurut (Istiqomah, 2014) Langkah model PjBL yang diterapkan dalam penelitian secara umum adalah sebagai berikut.
1. Dimulai dengan pertanyaan yang esensial
2. Perencanaan aturan pengerjaan projek
3. Memonitoring perkembangan projek siswa
4. Mendiskusikan hasil kerja siswa
5. Penilaian hasil kerja siswa
Model PjBL adalah model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.
Kerja proyek memuat tugas-tugas yang
kompleks berdasarkan permasalahan (problem)
yang diberikan kepada siswa sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata,
dan menuntut siswa untuk melakukan kegiatan merancang, melakukan kegiatan investigasi/penyelidikan, memecahkan masalah, membuat
keputusan, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bekerja secara mandiri maupun
kelompok. Hasil akhir dari kerja proyek tersebut adalah suatu produk yang antara lain berupa
laporan tertulis, presentasi atau
rekomendasi. Penilaian tugas proyek dilakukan dari proses perencanaan,
pengerjaan tugas proyek sampai hasil akhir proyek.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek
telah dirumuskan secara beragam oleh beberapa ahli pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek berikut merupakan hasil
pengembangan yang dilakukan atas langkah-langkah terdahulu. Langkah-langkah
pembelajaran berbasis proyek tersebut disajikan dalam sebagai berikut:
1.
Praproyek
Tahapan
ini merupakan kegiatan yang dilakukan guru di luar jam pelajaran. Pada tahap
ini guru merancang deskripsi proyek, menentukan batu pijakan proyek, menyiapkan
media, berbagai sumber belajar, dan kondisi pembelajaran.
a. Fase 1: Menganalisis Masalah
Pada
tahap ini siswa melakukan pengamatan terhadap objek tertentu. Berdasarkan
pengamatannya tersebut siswa mengidentifikasi masalah dan membuat rumusan
masalah dalam bentuk pertanyaan.
b. Fase
2: Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan Proyek
Pada
tahap ini siswa secara kolaboratif baik dengan anggota kelompok ataupun dengan
guru mulai merancang proyek yang akan mereka buat, menentukan penjadwalan
pengerjaan proyek, dan melakukan aktivitas persiapan lainnya.
c. Fase 3: Melaksanakan Penelitian
Pada
tahap ini siswa melakukan kegiatan penelitian awal sebagai model dasar bagi
hasil yang akan dikembangkan. Berdasarkan kegiatan penelitian tersebut siswa
mengumpulkan data dan selanjutnya menganalisis data tersebut sesuai dengan
teknik analisis data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
d. Fase 4: Menyusun Draf/Prototipe Produk
Pada
tahap ini siswa mulai membuat produk awal sebagaimana rencana dan hasil
penelitian yang dilakukannya.
e. Fase
5: Mengukur, Menilai dan Memperbaiki Produk
Pada
tahap ini siswa melihat kembali produk awal yang dibuat, mencari kelemahan dan
memperbaiki produk tersebut. Dalam prakteknya, kegiatan mengukur dan menilai
produk dapat dilakukan dengan meminta pendapat atau kritik dari anggota
kelompok lain ataupun pendapat guru.
f. Fase
6: Finalisasi dan Publikasi Produk
Pada
tahap ini siswa melakukan finalisasi produk. Setelah diyakini sesuai dengan
harapan, produk kemudian dipublikasikan.
2. Pasca
Proyek
Pada
tahap ini guru menilai, memberikan penguatan, masukan, dan saran perbaikan atas
produk yang telah dihasilkan oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Mahanal, S. & Wibowo, A.L.
2009. Penerapan Pembelajaran Lingkungan Hidup Berbasis Proyek untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep, dan Sikap Siswa (Studi di SMAN 9 Malang). Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Lingkungan Hidup dan Interkonferensi
BKPSL.Universitas Negeri Malang.
Susriyati Mahanal. 2010. Pengaruh Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) pada Materi Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar Siswa SMAN 2
Malang. Universitas Negeri Malang
Bas, Gokhan dan Omer Beyhan. 2012, Effects Of Multiple Intelligences Supported
ProjectBased Learning On Student’s Achievement Levels And Attitudes Towards English Lesson, International Electronic Journal of Elementary Education, Volume 2 issue 3, Diperoleh 25 November 2013, dari http://www.iejee.com
Post a Comment for "Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL)"