Soal Konteks Etnosains
a. Soal IPA
Konteks Etnosains untuk mengukur Keterampilan Berpikir Kritis
Kompetensi
Dasar
3.3 Menjelaskankonsep
campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan
fisika dan kimia dalam kehidupan sehari hari
3.4 Menyajikan
hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan
perubahan kimia, atau pemisahan
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Indikator Keterampilan
Berpikir Kritis
|
Indikator Soal
|
Soal
|
Kunci Jawaban
|
Menjelaskan gaya tarik menarik antar partikel sejenis maupun
tidak sejenis
|
Memberikan
penjelasan sederhana |
Menjelasakan kohesi dan adhesi pada
suatu benda
|
Rumah ada jawa “joglo” mempunyai
konstruksi bangunan yang khas, salahsatunya yaitu pada sambungan bangunan
kayunya bukan menggunakan paku tetapi menggunakan pasak kayu. Jelaskan
mengapa hal tersebut dilakukan?
|
Sambungan kayu pada rumah joglo
menggunakan pasak dari kayu agar terjadi gaya kohesi. Kohesi adalah gaya tarik menarik
antara partikel partikel yang sejenis. Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan
jarak antarpartikel dalam zat. Dengan demikian, bahwa gaya kohesi zat padat
lebih besar dibandingkan dengan zat cair dan gas
|
b. Soal IPA Konteks Etnosains untuk mengukur Keterampilan Berpikir Kreatif
Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskanberbagai zat aditif dalam makanan dan
minuman, zat adiktif, serta
dampaknya
terhadap kesehatan
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif bagi
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif bagi
kesehatan
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Indikator Keterampilan Berpikir
Kreatif
|
Indikator Soal
|
Soal
|
Kunci Jawaban
|
Menjelaskan pengaruh zat aditif dalam makanan
|
Elaborasi
|
Menjelaskan pengaruh zat pada
pembungkus makanan
|
Tempe merupakan makanan tradisional
khas indonesia yang banyak digemari masyarakat desa maupun kota. Namun
belakangan ini muncul berbagai macam tempe dengan bungkus yang beraneka ragam
seperti plastik dan daun. Bagaimanakah sebaiknya penggunaan bungkus tempe
yang baik bagi kualitas tempe dan kesehatan manusia?
|
Molekul kecil pada kemasan plastik yang
digunakan untuk membungkus tempe dikhawatirkan akan melakukan migrasi ke
dalam bahan makanan yang dikemas, hal inimenyebabkan cepatnya pembusukan
tempe. Apalagi jika plastik diolah dari bahan yang berbahaya dapat
mengakibatkan bahan kimia bercampur dengan tempe dan akan menghambat
pertumbuhan kapang. Jadi lebih baik menggnakan daun pisang. Daun pisang masih
bisa melakukan sirkulasi udara Karena rongga-rongga udaranya. Selain itu,
kandungan polifenol yang terdapat pada daun pisang sama dengan daun teh yang
dapat menjadi antioxidant. Antioxidant polifenol dapat mengurangi resiko
penyakit jantung, pembuluh darah dan kanker. Aroma dari tempe pun akan lebih
harum dan tak berbau tengik karena ada kandungan polifenol ini. Kandungan
polifenol juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus dan akan
lebih memaksimalkan proses fermentasi pada tempe karena kapang tumbuh dengan
baik.
|
c. Soal IPA Konteks Etnosains untuk mengukur Keterampilan Berpikir Konsistensi Logis
Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme
menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan.
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh
kalor terhadap suhu dan wujud benda serta perpindahan kalor
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Indikator Keterampilan Berpikir Logis
|
Indikator Soal
|
Soal
|
Kunci Jawaban
|
Menjelaskan proses perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari
|
Berfikir
Induktif (Generalisasi) |
Menjelaskan proses perpindahan kalor
yang dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan
|
Banyak masyarakat di Indonesia terutama
di pedesaan tepi pantai yang berprofesi sebagai nelayan. Para nelayan
berangkat melaut pada malam hari karena untuk mempermudah keberangkatan.
Mengapa malam hari bisa mempermudah nelayan dalam melaut?
|
pada waktu malam hari, udara yang masih
hangat atau panas ada di laut karena sifat zat cair yang mampu menahan panas
lebih lama dari pada zat padat atau di tanah. Sedangkan udara yang sudah
dingin berada di daratan. karena
udara di laut yang hangat sehingga
massa jenisnya berkurang maka udara di lautan itu akan naik. Setelah udara
dari lautan naik, maka akan digantikan oleh udara yang ada di daerah daratan.
Aliran udara dari darat ke laut yang membuat nelayan mudah melaut karena
perahu nelayan terbantu oleh dorongan angin. Perpindaha kalor tersebut
dinamakan perpindahan kalor secara konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi adalah peristiwa perpindahan kalor
melalui medium / perantara yang disertai dengan perpindahan partikelnya.
|
Post a Comment for "Soal Konteks Etnosains "